Senin, 16 November 2020

Covid Mengganggu Ketenangan Kami

Baru saja desa Sranten,Karanggede diizinkan untuk mengadakan pengajian,acara pernikahan,rapat balai desa tiba-tiba kami mendengar kabar lagi salah satu pegawai bank BUMD positif covid19. 

 

Hal ini mengejutkan tentunya. Mengingat angka penyebaran covid19 di karanggede terus menurun. Dengan ditemukannya kasus baru, maka menjadikan perhatian bagi seluruh masyarakat sekitar agar kembali memperketat kepatuhan terhadap protokol yg sudah dihimbaukan.

Cemasnya lagi saat mendengar kabar positifnya salah satu pegawai bank BUMD yg ternyata salah satu pegawai tersebut dekat dengan rumah saya yg berada satu desa dengan saya. Bagaikan ulat yang menjadi kepompong dan belum saatnya untuk keluar menjadi kupu-kupu tiba-tiba diserang serangga. Sedih? Pasti karna karanggede sudah jauh dari rasa takut tentang covid19 namun sekarang nasi telah menjadi bubur salah satu warga sranten sudah positif covid dan satu keluarganya dirawat di rsdc dan sekarang bank jateng yang berada dicabang karanggede sudah tutup dan disterilkan terlebih dahulu.

Sekarang? Desa kami merasa sepi kembali karena warga sranten takut untuk keluar rumah lagi untuk berinteraksi dengan yang lain. Sunyi dan sedih lagi-lagi desa kami lockdown kembali setelah beberapa bulan desa kami lockdown karena tetangga kami seorang pedagang daging sapi diboyolali juga terpapar covid19 yang juga menyebar dibeberapa tetangga kami dan juga ada yang meninggal dunia.

Jalan desa kami sempat ditutup untuk membatasi keluar masuk orang-orang yang berasal dari kota guna mencegah penyebaran covid19. Didesa sranten sempat memberi bantuan setiap minggunya untuk orang-orang yang diisolasi pada satu rumah. Seperti makanan, sabun, sayuran dan lain-lain.

Meresahkan? Tidak. Tetapi membuat orang-orang didesa sangat ketakutan dan banyak tetangga yang bekerja diluar kota harus pulang karena diphk. Bukan meresahkan melainkan banyak kesedihan karena covid-19. Rejeki pasang surut sangat susah mencari pekerjaan ditengah pandemi seperti ini banyak orang menganggur hanya mengandalkan bantuan dari desa dan tidak semua mendapatkan bantuan yang seharusnya diterima untuk orang yang tidak mampu karena keserakahan orang-orang yang tidak bertanggung jawab.

Ingin rasanya menyudahi kesedihan ketakutan ini dan menjadikan keadaan seperti semula. Ingin melihat wajah-wajah ceria kembali mendapatkan pekerjaan yang layak dan dapat membahagiakan keluarga. Yang seharusnya menjadi tulang punggung keluarga sekarang banyak yang dirumah belum juga yang menggantikan posisi ayahnya yang sudah tua malah terpapar covid19 dan harus dirawat dirsdc seperti cerita AA sebagai salah satu pegawai bank BUMD yang positif covid19.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar